Rabu, 04 November 2015

" UNSUR-UNSUR PEMBUATAN PETA SESUAI KETETAPAN PARA ILMUAN SIG " LENGGA MARTA SARI QUIS KE 5 PEMETAAN

" UNSUR-UNSUR PEMBUATAN PETA SESUAI KETETAPAN PARA ILMUAN SIG "
 
8 komponen pembuatan peta sesuai ketetapan para ilmuan SIG adalah sebagai berikut :

1. Logo dan pelaksanaan kegiatan, adalah logo suatu instansi seperti logo Dinas Kelautan Perikanan dan pelaksana kegiatan adalah yang mempunyai kegiatan.
2. Nama kegiatan, seperti kegiatan rencana zonasi suatu wilayah
3. Judul peta, mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas, contohnya Peta Daerah Pesisir Kota Bengkulu
4. Arah mata angin dan skala, tanda arah Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah. Sedangkan
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
  1. Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
  2. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
  3. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
5. proyeksi peta, adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.
6. Insert dan indeks peta, inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
  1. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
  2. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
  3. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama
7. Legenda, adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
8. Referensi/sumber peta dan keterangan riwayat, tahun atau sumber pembuatan peta dapat diletakkan di bagian bawah kolom legenda atau sudut kiri bawah, di luar garis tepi peta.

Adapun pengertian dari koordinat garis bujur dan koordinat garis lintang adalah sebagai berikut :
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik atau lokasi di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
1. Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara, disingkat LU sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan, disingkat LS.
2. Garis bujur yaitu garis horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi. yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat, disingkat BB sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur, disingkat BT.
Dalam Bahasa Inggris; garis Lintang dikenal dengan Latitude, disingkat Lat. sedangkan garis Bujur dikenal dengan istilah Longitude, disingkat Lon.
https://ahmadirfanaw.files.wordpress.com/2011/12/652px-latitude_and_longitude_of_the_earth-svg.png 
Sumber :
Pruworahardjo, U. (2000) Hitung dan Proyeksi Geodesi. Jurusan Teknik Geodesi FTSP – ITB, Bandung
https://id.wikipedia.org/wiki/Peta
https://ahmadirfanaw.files.wordpress.com/2011/12/652px-latitude_and_longitude_of_the_earth-svg.png